Hakikat rasa ingin tahu anak usia dini
Hakikat rasa ingin tahu anak usia dini.
a. Hakikat rasa ingin tahu aud
Rasa ingin tahu adalah suatu emosi yang berkaitan dengan perilaku ingin
tahu seperti eksplorasi, investigasi, dan belajar, terbukti dengan
pengamatan pada spesies hewan manusia dan banyak. Istilah ini juga dapat
digunakan untuk menunjukkan perilaku itu sendiri disebabkan oleh emosi
rasa ingin tahu. Seperti emosi Rasa ingin tahun merupakan dorongan untuk
tahu hal-hal baru, rasa ingin tahu adalah kekuatan pendorong utama di
balik penelitian ilmiah dan disiplin ilmu lain dari studi manusia. Rasa
ingin tahu merupakan setiap perilaku alami ingin tahu, terbukti dengan
pengamatan di banyak spesies hewan, dan merupakan aspek emosional dari
makhluk hidup yang menimbulkan eksplorasi, investigasi dan belajar. Pada
dasarnya, itu menggambarkan jumlah yang tidak diketahui mekanisme
psikologis dari perilaku yang memiliki efek mendorong umat untuk mencari
informasi dan interaksi dengan lingkungan alam dan makhluk lain di
lingkungan.
Rasa ingin tahu sebagian besar merupakan naluri alami, rasa ingin tahu
menganugerahkan manfaat kelangsungan hidup untuk spesies tertentu, dan
dapat ditemukan dalam genom mereka. Itu wajar yang terjadi pada manusia,
hewan dan khususnya bayi / balita.Meskipun manusia kadang-kadang
dianggap sangat sangat ingin tahu, kadang-kadang tidak begitu banyak
seperti pada hewan lain. Apa yang tampaknya terjadi adalah rasa ingin
tahu manusia dikombinasikan dengan kemampuan untuk berpikir secara
abstrak, menyebabkan mimesis, fantasi dan imajinasi, akhirnya
menimbulkan cara unik manusia berpikir ("akal manusia"), yang abstrak
dan sadar.
b. Pengembangan rasa ingin tahu aud
Rasa Anak ingin tahu sudah terlihat sejak saat kehidupan awal individu,
semenjak awal kelahiran bayi sudah memperhatikan keinginan untuk
menguasai lingkungan sekitar mereka, begitu tingkah laku bayi yang
menunjukan penguasaan lingkungan diantaranya adalah saat berguling,
duduk ,berjalan dan berbicara . bayi akan memalingkan anggota tubuhnya
terhadap rangsangan cahaya dn bunyi – bunyi benda disekitar
mereka.menurut Shapiro (1997) bahawa rasa ingin tahu ada sejakkehidupan
bayi mempunyai rasa ingin tahu tentang dunia.contohnya, bila kita
letakan jari kita ditelapak tangan bayi , ia akan mengenggam jari kita
,kemudia bila bayi didudukan dipangkuan kita, matanya akan terbuka lebar
ia akan memandang sekeliling.bredkamp ( 1987 ) mengatakan bahwa bayi
dan anak usia dini belajar dengan mengeksperimen lingkungan melalui ,
melihat ,mendengar , mencoba , tersenyum dan merasa dan menggerakan
anggota tubuh , belajar melalui interaksi soosial. Reaksi bayi
mengekspresikan keiingintahuannya mereka dengan menegangkan otot muka ,
membuka mulut, menjulurkan lidah dan merengutkan dahi. Pertambahan usia
dan pengalaman anak, sekaligus mendorong perkembangan rasa ingin tahu
mereka, rasa ingin tahu anak tidak hanya saja terhadap dirinya sendiri
tetapi juga terhadap lingkungan sekitar mereka. Mayesky ( 1990 : 42 )
mengatakan bahwa setia usia masing – masing anak memiliki cara sendiri
dalam merespon terhadap dunianya
Keingin tahuan anak terhadap dirinya sendiri terwujud dalam bentuk
keingin tahuan mereka mengetahui tubuh , bagian tubuh , fungsi masing –
masing bagian tubuh mereka , keingintahian anak juga berkembang
terhadap orang mislkan anak bertanya mengapa orang berppakai an ,bekerja
dan berbicara dan mengapa orang yang lebih tua berbeda dengan orang
yang lebih muda. Anak usia prasekolah juga ing intahu dengan berbagai
objek dalam kehidupan sehari – hari, O’donel (1989 ) mengatakan bahwa
anak usia prasekolah kelihatannya mempunyai enegri yang tak terbatas,
mereka menyelidiki lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya.
c. Strategi pengembangan rasa ingin tahu aud
rasa ingin tahu sangat penting dimiliki anak sejak dini. Untuk itu,
orangtua seharusnya bisa memupuk sifat ini sejak dini guna merangsang
kreativitas di masa depannya. Keinginan mengetahui berbagai hal dapat
menjadi modal penting bagi anak-anak dalam menjalani masa depannya. Jika
perasaan ingin tahu rendah, maka efek negatif pun akan tidak berkembang
di kemudian hari. Untuk itu, tak ada salahnya bagi orangtua membantu
anak-anak mereka dalam menumbuhkan rasa ingin tahunya agar mereka
berkembang secara optimal karena anak yang memiliki rasakeingin tahuan
yang tinggi akan memiliki kesempatan untuk memiliki pengalamn dan bahkan
kepercayaan diri yang tinggi,disisi lain rasa keingin tahuan merupakan
pondasi untuk sukses dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah pendidik
dan orang tua harus memiliki strategi dalam mengembangkan rasa ingin
tahu anak .Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan,dalam
pengembangan rasa ingin tahu anak :
1. Mendorong bentuk perhatian mental, seperti kesadaran
Sebagai orangtua bisa mengajarkan anak untuk mengamati segala sesuatu
yang ada di sekitar. Cobalah ajak berjalan-jalan, lihatlah lingkungan
sekitar, dan dengarkan semua suara yang bisa mereka dengar.
2. Memberi anak kesempatan untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan topik
secara mendalam
Orang tua bisa mendorong anak untuk berbicara tentang apa yang mereka
pikirkan, dan biarkan mereka mengajukan banyak pertanyaan dan menarik
kesimpulan sendiri. Misalnya, mendukung hobi anak .
3. Biarkan anak-anak bereksperimen
Dengan melakukan eksperimen sendiri, rasa ingin tahu anak-anak akan
tumbuh dengan sendirinya. Sebagai orangtua, tugas Anda hanya membantu
untuk berpikir tentang pertanyaan dengan cara seluas mungkin.
4. Menyediakan program aktivitas yang sesuai dengan minat dan kebutuhan
anak
Dengan tersedianya aktivitas yang sesuai dengan minat anak dan kebutuhan
anak akan menimbulkan kesenangan, kelkuan melakukan eksplorasi,
investigasi aktifitas yang disediakan. Oleh karena itu ,pendidik perlu
mengidentifikasi minat dan kebutuhan anak selanjutnya, pendidik
merancang program kegiatan yang sesuai untuk merangsang rasa ingin tahu
anak , program harus disesuaikan dengan perkembangan anak :
Menyediakan berbagai aktivitas materi tsb yang akan memuat perhatian
anak dan meningkatkan kemandirian dan kesempatan membuat keputusan.
Mengusahakan anak untuk berpartisipasi dalam kelompok kecil atau dalam
aktivitas sendiri.
Membantu membimbing anak yang mengalami kesulitan melakukan aktivitas
dan memilih aktivitas yang disenangi anak
Menyediakan kesempatan terhadap anak melakukan inisiatif sendiri
melakukan aktifitas.
5. Menyiapkan lingkungan yang merangsang rasa ingin tahu anak
Memperkenalkan keanehan atau sesuatu yang asing, mengherankan dan
baru.
Menyediakan lingkungan yang memiliki pengaruh nyata terhadap
lingkungan anak.
Menyediakan kesempatan kepada anak untuk menginfenstigasi minat
individual mereka
Memberikan anak pilihan – pilihan dalam melakukan aktivitas dan
Menyediakan suatu admosfir yang baik agar anak dapat mengaajukan
pertanyaan tanpa mereka takut untuk melakukan kesalahan.
6. Memelihara keselamatan anaka secara baik melalui pemberian gizi yang
cukup sebab anak yang sehat akan bergairah , bersemangat mengekspresikan
keingin tahuan mereka.
7. Menciptakan suasana yang aman , tentram dan akrab dengan anak, karena
anak akan merasa diterima , diakui , diakrapi jika merasakan demikian
sehingga anak dapat mengekspreskan rasa ingin tahunya.
8. Memberikan berbagai pengalaman materi yang banyak dan bervariasi
kepada anak agar mereka lebih bebas memilih aktifitasnya .
9. Menediakan model orang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
seperti : model orang yang suka menyelidiki, model dari buku , model
dari teman sebaya ,dan model dari pendidik sendiri.
Curtis (1998) mengatakan bahwa salah satu cara yang paling baik dalam
mengembangankan rasa ingin tahu anak adalah melalui modeling diri mereka
sendiri pada tingkah laku yang direspek orang dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
Erlamsyah ,Pengmbangan Rasa Ingin Tahu Anak , Dosen Fakultas Ilmu
Pendidikan UNP Padang.
Hurlock ,E. Elizabeth ( 1988 ). Perkembangan Anak Jilid 1( ahli bahasa
oleh meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih ). Jakarta : Erlangga .
Monks, FJAMP. Kooers ,dan Siti Rahayu Haditono . (1994). Psikologi
Perkembangan .Yoyakarta : Gajah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar